Dalam bulan Desember, kita merayakan berbagai momen kebahagiaan, pada tanggal 25 Desember 2020, umat Kristiani merayakan NATAL, hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan pembawa DAMAI bagi umat manusia.
Sebelum perayaan Natal pada tanggal 22 Desember 2020 masyarakat Indonesia merayakan hari IBU. Pada momen perayaan hari IBU saya ingin mengajak perempuan kader PARKINDO 1945, perempuan Kristiani dan perempuan Indonesia agar menghayati dan meresapi kembali perjuangan para Founding Mother dalam memajukan perempuan Indonesia.
Gagasan perayaan hari Ibu dicetuskan pada Kongres Perempuan Indonesia ke III tahun 1938. Tujuannya agar perempuan ikut serta memperjuangkan Kemerdekaan RI dan memajukan perempuan Indonesia. Kita patut mengucapkan terimakasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada para Founding Mother yang telah meletakan dasar perjuangan dan pemikiran untuk memajukan perempuan Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai sekarang masih banyak perempuan Indonesia yang menghadapi stereotip tradisional yang dilekatkan pada perempuan oleh lingkungannya. Pengalaman saya ketika membentuk Kepengurusan DPP PARKINDO 1945 tidak mudah untuk mencari 30% kader perempuan Kristiani yang mau ikut aktif berorganisasi, terlebih di partai politik.
Dalam momen spesial ini saya ingin mengajak perempuan Indonesia dimanapun berada agar menyadari betapa pentingnya peran perempuan dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara. Saya ingin mengajak kader-kader perempuan Parkindo 1945 dapat bergerak aktif mengambil peran sentral memberdayakan perempuan Indonesia, agar sadar akan potensi dan kemampuan yang dimiliki, meneguhkan rasa percaya diri (self-worth) untuk memutuskan pilihan terbaik bagi dirinya sesuai minat, bakat dan keahlian yang dimiliki.
Gender bukan penghalang yang membatasi perempuan untuk bekerja dimanapun yang ia merasa mampu dan layak. Akan sangat baik bila perempuan bisa mandiri secara finansial dan mampu bersama suami membiayai keluarga. Beban yang ditanggung bersama akan menciptakan kondisi keluarga yang lebih baik dan bahagia.
Pada awal semester I tahun 2020, data DUKCAPIL penduduk Indonesia mencatat populasi perempuan 132.761.248 jiwa, sedangkan laki-laki 135.821.786 jiwa. Jumlah perempuan hampir sama besar dengan laki-laki. Artinya keberadaan perempuan menyimpan potensi besar untuk ikut berperan dan berkarya dalam pembangunan nasional.
Salah satu yang menjadi fokus perhatian Partai Kristen Indonesia 1945 adalah untuk mendorong, memperluas dan meningkatkan minat perempuan terjun ke dunia politik. Mendukung dan mencetak kader-kader perempuan Kristiani agar mampu menjadi pemimpin dalam bidang politik.
Menurut teori Kepemimpinan yang MELAYANI (Greenleaf, 1977) dikatakan bahwa secara alamiah kepemimpinan perempuan sesuai dengan ciri-ciri kepemimpinan yang MELAYANI, sifat natural perempuan yang perhatian, kasih, mengasuh, melayani, caring, lembut tapi tegas, tidak mementingkan diri seorang ibu untuk melakukan hal terbaik bagi orang lain.
Kepemimpinan perempuan akhir-akhir ini banyak ditelaah para pakar leadership, karena menggabungkan sifat maternal perempuan dengan sifat keras dan tegas laki-laki. Tidak heran seorang pengamat sosial politik pernah melontarkan gagasan jika Indonesia ingin maju lebih baik dan sukses, maka ke depan sebaiknya Negara Indonesia dipimpin oleh Presiden Perempuan, paling tidak lima periode secara berturut-turut. Walau terdengar cukup bombastis, tetapi menurut saya ada benarnya bila kita merujuk pada ucapan Margaret Thatcher “If you want something SAID ask a man; If you want something DONE ask women. Pemimpin perempuan secara naluriah sangat sadar bahwa panggilan utamanya sebagai pemimpin adalah untuk melayani kepentingan orang banyak (publik).
Dalam iman dan kepercayaan umat Kristiani kepemimpinan yang melayani sangat jelas dan tegas dikatakan dalam Alkitab. Tuhan Yesus Kristus sendiri menjadi contoh dan teladan. Ia membasuh kaki murid-muridnya. Padahal tradisi membasuh kaki jaman itu dilakukan oleh hamba sahaya yang paling rendah stratanya. Dalam injil Matius 10 ayat 28, dan Markus 10 ayat 45 dikatakan bahwa anak manusia datang bukan untuk dilayani, tapi untuk MELAYANI.
Pemberdayaan perempuan disegala bidang adalah strategi yang sangat tepat dilakukan oleh PARKINDO, caranya dengan memperluas akses dan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada para kader perempuan Kristiani, untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan ketrampilan, melahirkan perempuan-perempuan mumpuni yang berkualitas dan mampu bermitra sejajar dengan laki laki di segala bidang agar dapat berpartisipasi lebih besar lagi dalam pembangunan demi untuk kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai.
Sebagai akhir kata saya mengucapkan selamat merayakan hari IBU 22 Desember 2020. Semoga ke depan peran sentral perempuan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia menuju negara sejahtera, adil dan makmur dapat terealisasi. Amin.
Oleh: Dra.Alida Handau Lampe.MSi
Ketua Umum Partai Kristen Indonesia 1945 (PARKINDO 45).