Pewarna-id-Jakarta-Perhatian Pewarna Indonesia atas serangkaian peristiwa di Papua mendorong untuk menggelar beberapa seri Webinar. Adapun maksud dan tujuannya untuk menjaring informasi dari narasumber baik dari Pemerintah, Tokoh Masyarakat, Agama dan Para Pakar yang memahami berbagai soal di Papua untuk kemudian bisa ditemukan jawaban atas berbagai soal tersebut.
Ketua umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono dalam beberapa kesempatan diskusi Papua mengungkapkan bahwa Pewarna perduli terhadap persoalan yang terjadi di Papua dan berharap tercipta keamanan, kedamain dan keadilan bagi warga masyarakat” Jelasnya. Ditambahkan Yusuf bahwa penggunaan istilah teroris terhadap KKB atau KKSB di Papua kurang tepat dan terkesan dipaksaka, dan ini akan berdampak campurnya pihak asing pada urusan dalam negeri yang sebetulnya bisa diselesaikan dengan duduk bersama.
Meriwiew kembali pada Webinar Pewarna yang Kelima tentang Papua mengangkat topik apakah Layak Gereja Memediasi terciptanya Damai di Papua?. Menghadirkan Narasumber Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H, Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Anggota DPD dari Papua Yorrys TH. Raweyai, Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staff Presiden Mufti Makarim, mantan Sekretaris Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke (SKP KAMe), Ketua Umum Api Brigjen TNI (Purn) Harsanto Adi S. M.M, M.Th dan Ketua Umum DPP Persaudaraan Penasihat Hukum Kristen Indonesia PERADI PERGERAKAN Sugeng Teguh Santoso.
Selang beberapa hari pasca Webinar kelima Pengurus Pusat (PP) merasa perlu untuk bertemu langsung dengan anggota DPD Yorrys Raweyai untuk mendalami pengetahuan tentang Papua Dan pertemuan berlangsung pada Rabu (26/5) pagi hari PP Pewarna di Perpustakaan Yorrys Raweyai, Tegal Parang, Jakatta Selatan.
Hadir dalam pertemuan tersebut ketum Pewarna Yusuf Mujiono, Bendahara Umum Pewarna Albert Muntu, Ketua tiga Thomas Gunawan, Asiong Munthe Ketua Departemen Litbang Pewarna, Departemen Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Pewarna Endharmoko, Sugeng Teguh Santoso Penasihat Pewarna dan sekaligus Ketum Peradi Pergerakan.
Perbincangan santai dengan Yorrys berlangsung tidak kurang dari dua jam. Yorrys paparkan beberapa aspek untuk memahami persoalan Papua. “Butuh konsep yang komprehensif untuk memahami Papua sebelum kita masuk pada upaya penyelesaian beberapa soal di sana tegas Yorrys.
Pertemuan diselingi tanya jawab dan dengan sabar anggota DPD dari Papua ini meladeni pertanyaan dengan jawaban yang lugas.
Pada kesempatan tersebut Yorrys membagikan bukunya berjudul SUARA PAPUA UNTUK INDONESIA: Sebuah Antologi Perspektif Wakil Rakyat. Edisi pertama Maret 2021.
Dan Pewarna Indonesia juga menyerahkan Sertifikat Penghargaan untuk Yorrys Raweyai yang telah berkenan menjadi Narasumber di Webinar berjudul GEREJA LAYAK MEMEDIASI PAPUA DAMAI?, yang berlangsung pada Jumat 21 Mei 2021 pukul 12.30-15.00.