LUMAJANG | Minggu (5 Desember 2021) Bendahara PD Pewarna Jawa Timur yang meninjau lokasi bencana, di Kabupaten Lumajang. Tepatnya di Kamara, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Kondisi desa ini sudah mulai kondusif. Sampai saat ini bantuan logistik baik dari komunitas komunitas ormas, partai, pemerintah dan golongan-golongan lain terus mengalir.
Relawan-relawan dari berbagai tempat juga masih banyak yang tinggal disana. Guna menolong masyarakat yang kesulitan untuk dievakuasi. Kendati demikian, banyak warga yang memiih tinggal di rumah mereka, dan tidak mau dievakuasi. Dengan alasan tidak mau meninggalkan ternak mereka. Ataupun harta bendanya yang ada disana. Tetapi ini hanya sebagian kecil saja.
Pemerintah juga sudah menurunkan alat berat ke lokasi namun belum bisa membersihkan total pasir-pasir yang tersisa di jalan. Pasir-pasir ini hanya bisa dibersihkan dengan disemprot air menggunakan alat pemadam kebakaran.
Menurut Bendahara PD Pewarna Jatim, L. Simamora kepada Awak Media melalui Pesan WA mengatakan, disana sudah ada beberapa mobil pemadam kebakaran. Namun belum diketahui pasti apakah itu membawa air bersih untuk kebutuhan warga, atau untuk membersihkan jalan yang masih berpasir.
Dan saat ini status dari Gunung Semeru, sampai kemarin sore (Minggu, 5 Desember 2021), masih ada di status waspada Level 2. Namun sampai malam hari menurut L Simamora melalui Pesan WA bahwa Supit Urang, tidak ada lagi erupsi. Menurut warga yang tidak mau dievakuasi, erupsi susulan yang kecil seperti itu, merupakan hal yang biasa terjadi di Gunung Semeru. Akan tetapi, rasa trauma masih dirasakan oleh warga akibat erupsi yang terjadi pada Sabtu (4 Desember 2021).
Sampai berita ini diturunkan, warga masih banyak yang mengungsi di masjid, sekolah, maupun kantor pemerintahan lainnya. Menurut L Simamora bahwa tim psychohealing sangat dibutuhkan untuk mengurangi rasa trauma warga. (**)