JAKARTA – Kamis siangĀ (13/01/2022) telah diadakan rapat perdana Pewarna Indonesia dalamĀ kepanitiaan “Napak Tilas Rasul Jawa”. PEWARNA Indonesia adalah wadah profesi wartawan, yang anggota mulai dari wartawan hingga praktisi media.
Hadir dalam rapat.19 orang panitia, dan Dewan Pengarah panitia Dr. Antonius Natan, M.Th bertempat di kantor majalah Gaharu jln.Budi IX no.9 Kemanggisan Kebon Jeruk Jakarta.
Adapun rapat awal panitia, membahas tugas seksi-seksi, dan pelaksanaan Program Pewarna Indonesia mengusung tema Heritages of Indonesia dengan kegiatan Napak tilas “Rasul” Jawa.
Menurut Ketua Umum Yusuf Mujiono, “Kegiatan ini ditujukan untuk mengungkap penginjilan yang dilakukan ada tiga penginjil nusantara yaitu pertama “kiai” Ibrahim Tunggul Wulung, kedua Paulus Tosari dan ketiga “kiai” Sadrach. “Napak tilas “rasul” Jawa ini adalah perjalanan wisata religi dan histori yang merupakan warisan-warisan untuk Indonesia,” ungkapnya. Mengapa warisan untuk Indonesia? Sebab penginjilan ini hadir sebelum Indonesia merdeka sekitar 1800 an hingga 1924, tambah pemilik Gaharu Media Grup.
Senada dengan ketua umum, Djajang Buntoro yang di tunjuk menjadi ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari mengingat sejarah penginjilan di Nusantara. “Kegiatan wisata religi dan rohani ini juga bisa mendorong kebangkitan umkm di daerah sebab kami akan melibatkan mereka dilokasi acara,” ungkap Djajang Buntoro.
Di Informasikan bahwa acaranya ini akan berlangsung selama 10 hari, dengan mengunjungi petilasan para penginjil Jawa ini. Di isi dengan Sarasehan dan pagelaran budaya selama 2 hari di tiap lokasi petilasan. Kegiatan ini akan melibatkan Sinode-sinode yang menjadi penerus para penginjil ini. Selain itu peran pemerintah daerah di mana petilasan itu berada.
Selain itu bagian dari tujuan kegiatan Pewarna Indonesia mendorong perhatian Pemerintah pusat, daerah dan umat Kristen pada umumnya untuk memberi perhatian untuk restorasi pesarehan para penginjilnya. Untuk “Kiai” Sadrach sendiri sudah perrnah dapat perhatian dari Radius Prawiro, menteri di era Soeharto.
Adapun Kota-kota yang akan dikunjungi ialah Jepara, petilasan “Kiai” Ibrahim Tunggul Wulung. Moncowarno Kediri Paulus Tosari. “Kiai” Sadrach Supranoto Purworedjo.
Peserta napak tilas direncanakan 100 peserta berangkat dari Jakarta.(***)