Bekasi pewarnaid Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) kembali menggelar Talk Show dengan tema Membangun Ekonomi Kreatif di Masa Sulit. Menghadirkan narasumber ; Dr.H. Tri Adhianto Tjahyono, SE, MM, Wakil Walikota Bekasi, DR. Benny Tunggul, Ketua Bidang Pengembangan Kehidupan Perkotaan dan Kefas Hervin Devananda. S. H., S. Th, M. Pd. K, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat. Yang dimoderatori Arthur Teesen dan Acara ini digelar melalui Zoom , pada, Rabu, 8 September 2021 dan dihadiri puluhan peserta.
Terlihat Hadir juga Ketua Umum Pewarna, Yusuf Mujiono dan Penasihat Pewarna, Pdt Lukman Pandji, Suhartono ketua PC Pewarna Kota Bekasi, Penasehat Pewarna Yokyakarta Albert Yusuf Langke,DR. Benny Tunggul, Ketua Bidang Pengembangan Kehidupan Perkotaan, Tim Wali Kota untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4) serta hadiri juga Anggota DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto, SE MA.
Dalam pemaparannya, Dr. H. Tri Adhianto Tjahyono, SE, MM, pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1970 yang di sapa Mas Tri menyebut, bahwa strategi untuk meningkatkan efektivitas menjadi salah satu strategi untuk mengatasi kesulitan di masa sekarang ini. Maka perlu pengembangan ekonomi kreatif agar berjalan selaras dan berkembang serta bertahan di masa sulit.
“Ekonomi kreatif Bekasi memanfaatkan digitalisasi bersinergi dengan berbagai kalangan dengan melakukan sistim bentuk bantuan permodalan dari anggaran daerah dan pinjaman lunak perbankan dan kucuran,” ujarnya. Tentu banyak kendala dan hambatan di lapangan, namun diperlukan bentuk-bentuk pendamping ringan dan pengawasan terbaru di mana bentuk program, apakah yang diupayakan Pemda Bekasi untuk membangun mentalitas SDM pengusaha.
DR. Benny Tunggul, Ketua Bidang Pengembangan Kehidupan Perkotaan, Tim Wali Kota untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4) yang hadir saat itu yang di berikan kesempatan oleh Moderator untuk menjelaskan tentang UMKM yang ada di kota Bekasi bahwa memberdayakan UMKM ini dengan tepat dengan menggunakan 4G dibawah binaan Telkom. “Memberdayakan UMKM caranya bagaimana biar punya sponsor,” sebut Tunggul.
Dia mencontohkan keberpihakan kepada UMKM di Kota Bekasi terlihat jelas. “Saya contohkan. Kemarin saya berikan uang tiga juta rupiah bagi mereka. Setiap kegiatan perlu gunakan masker. Tetapi saya beli masker itu oleh kepada apakah nanti akan membagikan yang kemarin. Kami melakukan gerakan peduli dengan membagi di lima pasar satunya di dekat rumahnya ibu Murfati,” ujar Tunggul.
Ketua PD Pewarna Jawa Barat Kefas Hervin Devananda, SH. STh. M.PdK. menjelaskan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah kota Bekasi tentang membangun industri Kreative di kota Bekasi, harus di apreasiasi yang cukup luar biasa, karena pemerintah kota Bekasi mempersiapkan Infrastruktur UMKM ini dari Hulu sampai Hilir, dari mulai penataan, pelatihan dan pengelolaan tentang UMKM ini, apalagi kota Bekasi memberikan kesempatan para kaum milenial untuk berkiprah dalam pengelolaan UMKM ini, satu contoh bahwa kehadiran Batik Bekasi misalnya itu yang mengelolah anak-anak muda yang kreatif di kota Bekasi, Kata pria yang disapa Romo Kefas ini.
Romo Kefas melanjutkan apalagi dalam paparan tadi yang saya tangkap ketika di jelas kan oleh bang Benny yang terjun lansung dalam pembinaan Industri Kreatif ini bahwa pembinaan UMKM kota Bekasi berjejaring dengan BUMN dan menggunakan teknologi digital.
Dan harapan saya sebagai warga masyarakat bahwa ke depan mungkin Pemerintah Daerah bisa mempersiapkan E-Commert atau Unicornt yang di kelola oleh Pemerintah Daerah ya sejenis Bukalapak, TokoPedia atau yang lain – lain yang isinya para UMKM yang ada di wilayah nya dan mungkin kota Bekasi bisa menjadi pelopor atau membuat terobosan yang kemudian diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia, dan pembinaan UMKM ini bukan saja menjadi tugas pemerintah semata akan tetapi semua elemen harus terlibat bersama – sama baik Pemerintah Daerah, DPRD dan para Stakeholder, imbuh pria yang juga sebagai penggiat sosial kemasyarakatan.