Pewarna-id, Jakarta – Delegasi Kementerian Pariwisata Palestina mengadakan kunjungan resmi ke Indonesia dalam rangka mempromosikan pariwisata negara tersebut, meskipun tengah dilanda konflik berkepanjangan. Salah satu agenda utama kunjungan ini adalah pertemuan dengan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan umat Kristen Indonesia yang berlangsung di GPIB Imanuel, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/9).
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, memaparkan kondisi terkini di Palestina, khususnya dampak konflik terhadap sektor pariwisata yang selama ini menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara. Ia mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Palestina telah menurun drastis akibat konflik, yang turut memperparah krisis ekonomi dan kemanusiaan.
“Penurunan jumlah wisatawan berdampak signifikan. Kini kami menghadapi krisis kemanusiaan dan ekonomi yang serius,” ujar Zuhair.
Namun, Zuhair menegaskan bahwa tidak semua wilayah di Palestina terdampak konflik. Beberapa destinasi wisata, termasuk Betlehem yang menjadi tujuan wisata religi, tetap aman bagi para wisatawan. Ia juga menekankan bahwa keamanan di wilayah-wilayah wisata tersebut tidak perlu diragukan oleh calon pengunjung.
Pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Pariwisata Palestina, Hani Naji Atallah Abdalmasih, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Ia memastikan bahwa pemerintah Palestina terus menjaga keamanan dan kualitas pelayanan di berbagai situs wisata, terutama yang berkaitan dengan situs-situs suci umat Kristen.
“Kami terus melakukan pemeliharaan terhadap situs-situs bersejarah yang ada, termasuk menjaga kualitas pelayanan bagi setiap pengunjung. Kami menjamin keamanan penuh bagi wisatawan yang datang ke Palestina,” kata Hani Naji.
Pertemuan ini bukanlah yang pertama bagi GAMKI dan Palestina. Ketua Umum GAMKI, Sahat Sinurat, menyebutkan bahwa pihaknya telah lama menjalin komunikasi dengan perwakilan Palestina, bahkan sebelumnya telah menerima kunjungan dari General Union of Palestine Student.
“Secara khusus, saya mengapresiasi peran aktif Duta Besar Zuhair Al-Shun dalam membangun pemahaman yang benar mengenai Palestina, serta meluruskan kesalahpahaman yang ada. Konflik Palestina bukanlah konflik agama, melainkan konflik kemanusiaan,” jelas Sahat.
Lebih lanjut, Sahat menuturkan bahwa Zuhair sering terlibat dalam kegiatan bersama masyarakat Indonesia, termasuk menghadiri acara keagamaan seperti perayaan Natal di berbagai daerah.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, GAMKI berkomitmen untuk membantu menyebarluaskan pesan dari pemerintah Palestina dan menggalang dukungan bagi kebangkitan ekonomi negara tersebut melalui pariwisata.
“Kami berharap, melalui langkah ini, masyarakat Palestina bisa bangkit kembali,” tutup Sahat. (Elly)