Pewarna-id Jakarta. Komplek MPR DPR RI menjadi saksi bahwa di tempat ini Jessica Sudarta pernah tampil di perhelatan HUT Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia, bersamaan Acara Apresiasi Pewarna Indonesia (API) ke 10, tanggal 31 Juli 2023.
“Ya sejak dia masih SMP, koDen bimbing dia di Surabaya,” ungkap Pdt. Daniel Alexander penasihat Pewarna Indonesia kepada salah satu DPP Pewarna Indonesia sambil tersenyum bahagia.
“Iya pak, benar, papa saya sudah kenal lama dengan pak Daniel Alexander,” tegas Jessica.
Sekilas Profil Jessica Sudarta
– Harpis, aktivis sosial
– Pendiri gerakan Love for Indonesia
– Pendiri & Pembina Yayasan Simfoni Surgawi Nusantara
– Pendiri & Direktur Sekolah Musik KARA HARPS Academy Surabaya
Sejak kecil Jessica Sudarta suka dengan musik. Bermula dari piano dan vokal, akhirnya ia berlabuh pada harpa sejak usia 13 tahun. Sebagai harpis pionir di Surabaya, usia 15 tahun ia suskes menggelar konser tunggal. Talenta, passion, dan gigih mencari peluang, membuat Jessica berhasil melanglang ke berbagai negara, dan meraih sejumlah penghargaan dalam kompetisi. Ia juga pernah tampil di Istana Merdeka dan istana Bogor. Tak heran bila ia dikenal sebagai harpis muda berbakat.
Chika, begitu sapaan akrabnya, tak hanya bersinar di panggung musik. Ia bersama adiknya, Jesslyn, dan temannya, Angela, menginisiasi gerakan “Love for Indonesia” (2017). Proyek awalnya saling belajar musik dan cultural exchange di Tabanan, Bali. Setahun kemudian dikembangkan dengan membentuk yayasan Simfoni Surgawi Nusantara. Pelayanannya pun lebih luas: belajar musik, bahasa Inggris, mata pelajaran di sekolah, komputer, paduan suara, tari, futsal hingga soft skill.
“Sejak kecil sudah diajarkan nilai-nilai, bukan hanya melayani di mimbar, tetapi menyentuh orang-orang yang membutuhkan. Kita bertanggung jawab atas talenta dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak Indonesia di pedalaman,” ungkapnya.
Chika dengan talenta dan kepeduliannya merupakan anugerah dari surga. Siapa sangka jika awal kehidupannya begitu dramatis. Saat dalam kandungan, ia terserang virus tokso. Beberapa dokter menyatakan bahwa kemungkinan 90% akan cacat dan menyarankan agar janin digugurkan. Ia lahir dengan mukjizat Tuhan. Jalan-jalan hidupnya pun penuh keajaiban. Peluang untuk belajar harpa hingga mendapat beasiswa di Peabody Conservatory of Johns Hopkins University, Baltimore, Amerika Serikat dengan jurusan Harp Performance and Music Education.
Dua buah lagu yang dipersembahkan Chika membuat sekitar 400 hadirin hanyut bersama dentingan suara Harpa, maka selayaknya Chika menyandang Figur Muda yang Menginspirasi Masyarakat Nasrani. (G13, DS)
VIDEO tentang API 2023, silakan KLIK disini
APA dan SIAPA PEWARNA INDONESIA, SILAKAN KLIK DISINI
