Pewarnaid- Jakarta-Papua saat ini banyak mata memandang ke propinsi paling timur tersebut, lantaran penetapan KKB sebagai kelompok teroris oleh pemerintah. Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) sebagai wadah para jurnalis mencoba mengupas status KKB sebagai teroris itu dampak keamanan dan kedamaian bumi Cendrawasih tersebut.
Melalai Webinar tersebut PEWARNA mencoba turun urun rembug akan upaya pemecahan Persoalan Papua yang sudah terjadi puluhan tahun tersebut. Hadir dalam webinar dewan pakar Vox Point Indonesia mantan peneliti LIPI Prof Dr Andriana Elisabeth M. Soc Sc koordinator tim peduli Papua, Mamberob J Rumakiek anggota DPR RI Papua Barat, Yan Christian Warinusy direktur eksekutif LP3BH Manokwari, Ronald Rischard Tapilatu Kepala biro Papua PGI dan Fedrik J Pinakunary Ketua umum PPHKI serta dari pihak Pemerintah hadir Theofrancus Litay dari Kantor Staf Presiden tentang Papua.
Theo Litay dengan paparan yang bernas bahwa peran pemerintah dalam hal ini presiden Joko Widodo sangat menaruh perhatian dengan Papua, itu dibuktikan dengan beberapa kali hadir di Papua di mana selama ini belum ada presiden yang melakukan seperti apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
Disisi lain bahwa tindakan pemerintah dalam mengambil kebijakan keamanan Papua juga berdasarkan penelitian dari UGM tentang adanya tindakan kekerasan di beberapa tempat.
Sementara para narasumber yang lainnya senada bahwa untuk menyelesaikan Papua harusnya diselesaikan dengan menyesaikan akar sejarah yang ada, dan yang lebih penting bahwa tindakan dialog dengan duduk bersama akan lebih baik ketimbang dengan cara pendekatan keamanan yang selama ini terbukti tidak berhasil.
Disisi lain dengan adanya gangguan keamanan ini menyebabkan banyaknya pengungsi yang justru kondisi pengusngi ini kurang mendapat perhatian dari semua pihak.
Webinar yang sangat menarik di moderatori Arthur Teesen dari wartawan RPK FM ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam hal mengambil keputusan dalam penyelesaian Papua.
